Bobo menyuruhku membeli ikan besar,bagus dan segar.soal harga tidak masalah,katanya. yang penting mantap kalau dimakan orang banyak. akupun menunaikan permintaan bobo untuk membeli ikan. setelah kupilih yang paling besar,, sang penjual pun menimbang dan menentukan harganya. kemudian ia bersihkan sisiknya,setelah sebelumnya ia pukul kepalanya supaya tidak melompat lompat.
usai transaksi dan menerima ikannya,, aku buru buru pulang untuk melanjutkan pekerjaan yang masih terbengkelai di rumah.sampai di lampu penyeberangan yang masih merah,, aku berhenti untuk menunggu lampu berganti hijau.namun.. ohlala,,ikanku yang ada di dalam plastik rupanya tak tahan menunggu lampu hijau menyala
ikan tersebut komplain dan bergerak2 dengan kuatnya.alhasil plastik pembungkusnya robek dan ikanku lompat seperti hendak menyebrang jalan,,dan ikankupun tertabrak taksi :'(. untungnya tidak terkena rodanya, cepat2 ku ambil ikanku dengan rasa malu, karena banyak penyebrang jalan lain yang menertawaiku. untunglah aku punya plastik ekstra.ikan itu kupungut dan kubawa pulang. syukur tadi tidak sampai terlindas roda taksi,, kalau sampai terlindas aku yang harus ganti rugi%)
Ps : cerita ini sumbernya dari tabloid apakabar edisi 2012 ( rubrik ada ada saja ). Aku tulis ulang pakai komputer perpustakaan di Causewaybay :-D, iseng aku baca di tahun 2014 ternyata penulisanku masih acak adut tanda baca masih salah. Kayao semangat nulis ^o^
0 komentar:
Post a Comment